Saturday, January 10, 2009

Kerahkan Pasukan Untuk Berperang

[Al-Islam 436] Sejak zuhur, Sabtu, 28 Desember 2008 M, entitas Yahudi membombardir sejumlah kawasan di Jalur Gaza dengan pesawat-pesawat tempurnya secara brutal secara terus-menerus dan kadangkala secara sporadis. Warga Gaza menghadapi serangan itu hanya dengan dada-dada mereka, dengan sikap kepahlawanan yang sulit dicari tandingannya. Mereka ’menyabung nyawa’ mereka dengan senang hati; ada yang menjadi syahid, sementara ratusan lainnya terluka. Pesawat-pesawat musuh memasuki wilayah udara mereka dengan aman dan tenang, tanpa sedikitpun rasa takut akan hadangan rudal-rudal yang akan merontokkannya atau pesawat-pesawat tempur yang menghadangnya. Sebab, para penguasa di negeri-negeri kaum Muslim telah menetapkan â€larangan bergerak†kepada pasukan dan pesawat-pesawat kita. Mereka hanya menjadikan pesawat-pesawat tempur kita sebagai pameran dan hiasan. Begitulah. Akhirnya, pesawat-pesawat Yahudi itu pun merasa tenang dan terbang dengan aman. Pesawat-pesawat itu membombardir manusia dan bebatuan dengan tetap aman dari setiap serangan dan bahaya!

Sesungguhnya para penguasa itu telah melakukan kejahatan sejak mereka mengalihkan masalah Palestina dari agenda Islam menjadi agenda Arab, kemudian menjadi agenda Palestina. Mereka pun memposisikan diri sebagai pengamat yang bersikap netral. Tidak hanya itu, mereka berpihak kepada musuh. Bahkan mereka mempunyai kebiasaan dalam kondisi diserang, sebagaimana yang terjadi dalam tragedi Pembantaian Gaza saat ini. Mereka sibuk mengamati pesawat-pesawat tempur Yahudi yang terbang silih-berganti, lalu menghitung korban yang tewas dan terluka. Setelah itu mereka berlomba-lomba mengeluarkan kecaman dan penolakan keras, baik mereka yang ikut memblokade Jalur Gaza secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi. Semuanya mengeluarkan kecaman dan penolakan keras. Bahkan penguasa Mesir, dari istananya—saat menjelang serangan Livni mengancam dan berjanji akan melakukan serangan, lalu pada hari berikutnya pengeboman pun mulai dilakukan terhadap jalur Gaza—juga mengeluarkan kecaman dan penolakan keras!

Memang, para penguasa itu sudah tidak punya rasa malu, baik kepada Allah, Rasul-Nya maupun kepada orang Mukmin. Mereka telah memblokade Jalur Gaza sebelum diblokade oleh musuh. Mereka menginginkan warga Gaza menjadi mayat dan tidak menginginkan mereka hidup-hidup. Karena itu, mereka menolak membuka pintu perbatasan mereka ketika denyut kehidupan itu masih ada. Mereka baru mau membukanya setelah darah mengalir di atas kolam. Sekarang mereka menyerukan diadakannya serangkaian pertemuan untuk â€mengkaji†respon yang harus diberikan terhadap Pembantaian Gaza, seolah-olah respon tersebut masih kabur. Sekali waktu mereka menyerukan diadakannya konferensi tingkat tinggi. Kali lain mereka menyerukan pertemuan tingkat menteri luar negeri. Berikutnya mereka menyerukan pertemuan bersama…Itulah kebiasaan yang mereka ikuti. Mereka berkumpul untuk sekadar makan dan minum. Kemudian mereka mengeluarkan pernyataan. Setan membisikkan kepada para pengikutnya bahwa itulah “sebaik-baik†perang! Tidak hanya sampai di situ, mereka pun menyandang kehinaan dan aib mereka dengan pergi ke Dewan Keamanan PBB. Mereka meminta negara-negara yang telah mendirikan entitas Yahudi dan mendukungnya dalam merampas Palestina, tanah yang diberkahi, agar negara-negara itu mengeluarkan resolusi untuk membantu Palestina dan rakyat Palestina:

Ketahuilah, alangkah buruknya apa yang mereka putuskan itu! (QS an-Nahl [16]: 59).

Sesungguhnya respon terhadap Pembantaian Gaza itu sudah jelas, bukannya tidak jelas; tidak membutuhkan rapat, pertemuan dan evaluasi. Respon itu juga tidak bergantung pada resolusi dari negara-negara yang telah mendirikan dan mendukung entitas Yahudi. Respon itu hanyalah dengan cara mengerahkan tentara untuk berperang dan menghimpun orang-orang yang mampu untuk menjadi tentara. Tidak ada lagi yang lain. Para penguasa itu pun memahami hal itu. Namun, mereka itu ibaratnya hanyalah kayu-kayu yang menjadi alat. Mereka memang sangat mahir dengan hanya bersilat lidah, melakukan kebohongan dan penyesatan.

Semoga Allah membinasakan mereka. Bagaimanakah mereka sampai dipalingkan (dari kebenaran)? (QS al-Munafiqun [63]: 4).

Wahai Kaum Muslim:

Waspadalah! Jangan sampai para penguasa itu berhasil mengelabui Anda sehingga Anda merasa puas hanya dengan izin yang mereka berikan kepada Anda untuk melakukan longmarch, pawai, demonstrasi atau pengamanan yang mereka berikan. Semuanya itu sekali-kali tidak akan bisa menghalangi kebenaran sedikit pun. Namun, hendaknya Anda mengambil tugas berat Anda menuju istana-istana mereka sehingga Anda bisa memaksa mereka agar mau mengerahkan pasukan untuk berperang.
Lalu Anda, wahai para tentara, apakah Anda tidak merindukan salah satu dari dua kebaikan (yaitu, kemenangan atau mati syahid)? Bagaimana mungkin pembunuhan dilakukan terhadap saudara-saudara Anda, sementara Anda tetap berdiam diri di barak-barak Anda? Apakah para penguasa yang telah menjual agamanya dengan dunia, bahkan dengan dunia pihak lain itukah yang menghalangi Anda untuk menolong dan membela saudara-saudara Anda?

Allah, Allah wahai para tentara! Sesungguhnya Hizbut Tahrir menyeru Anda untuk meraih kemuliaan dunia dan akhirat, pertolongan dari Allah dan kemenangan yang dekat, atau surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang telah disiapkan bagi orang-orang yang bertakwa:

Perangilah mereka, niscaya Allah akan menyiksa mereka dengan (perantaraan) tangan-tangan kalian dan Allah akan menghinakan mereka dan menolong kalian terhadap mereka, serta melegakan hati orang-orang Mukmin (QS at-Taubah [9]: 14).

Begitulah caranya menolong warga Gaza. Begitulah seharusnya respon terhadap Pembantaian Gaza. Begitulah seharusnya menghancurkan blokade dari mereka. Begitulah Allah melegakan hati orang-orang Mukmin:

Sesungguhnya (apa yang disebutkan) dalam (surat) ini, benar-benar menjadi peringatan bagi kaum yang menyembah Allah) (QS al-Anbiya’ [21]: 106).

Ya Allah, kami telah menyampaikan, ya Allah saksikanlah.

01 Muharram 1430 H Hizbut Tahrir
28 Desember 2008 M

Komentar al-Islam:
Taliban Menyerukan Muslim Se-Dunia Melawan Israel (Eramuslim.com, 30/12/2008).
Ingat! Hanya dalam Khilafah Muslim se-Dunia bisa dipersatukan untuk melawan Israel.

BOX:

Sebagian Daftar Kekejian Israel

  • Pembantaian Yehida, 1947: 13 tewas.
  • Pembantaian Khisas, 1947: 10 tewas.
  • Pembantaian Qazaza, 1947: 5 anak-anak tewas.
  • Pembantaian di Deir Yassin, 1948: Selama serangan ini, wanita-wanita hamil dicabik perutnya dengan bayonet, anggota tubuhnya dipotong-potong, dan lainnya diperkosa. Sekitar 52 orang anak-anak disayat-sayat tubuhnya di depan mata ibunya, lalu mereka dibunuh secara keji. Lebih dari 280 warga Palestina syahid di tangan zionis.
  • Pembantaian Hotel Semirami, 1948: 19 tewas.
  • Pembantaian Naser al-Din, 1948: Sekelompok teroris Zionis berpakaian tentara Arab menembaki penduduk kota yang meninggalkan rumahnya untuk menyambut mereka. Hanya 40 orang yang lolos dari pembunuhan ini, dan desa tersebut terhapus dari peta.
  • Pembantaian Tantura, 1948: 200 tewas.
  • Pembantaian Mesjid Dahmash, 1948: 100 tewas. Sekitar 60.000 orang Palestina keluar dari negerinya, dan 350 orang lebih tewas dalam perjalanan karena keadaan kesehatan yang parah.
  • Pembantaian Dawayma, 1948: 100 tewas. Sebagian besar yang terbunuh tengah berada di mesjid untuk melakukan shalat Jumat. Wanita-wanita Palestina diperkosa selama serangan ini, sementara rumah-rumahnya diledakkan dengan dinamit, padahal ada orang di dalamnya.
  • Pembantaian Houla, 1948: 85 tewas. Tentara Israel memaksa 85 orang untuk masuk ke dalam sebuah rumah, kemudian rumah itu dibakar. Setelah itu, sebagian besar warga yang merasa takut melarikan diri ke Beirut. Dari 12.000 penduduk asli Houla, hanya 1200 orang yang tersisa.
  • Pembantaian Salha, 1948: 105 tewas. Setelah penduduk suatu desa dipaksa masuk ke mesjid, orang-orang tersebut dibakar hingga tak seorang pun yang tersisa hidup-hidup.
  • Pembantaian Deir Yassin, 9 April, 1948: Selama serangan ini, wanita-wanita hamil dicabik perutnya dengan bayonet, hidup-hidup. Anggota tubuh korban dipotong-potong, lalu anak-anak dihantam dan diperkosa. Selama pembantaian Deir Yassin, 52 orang anak-anak disayat-sayat tubuhnya di depan mata ibunya, lalu mereka dibunuh sedang kepalanya dipenggal. Lebih dari 60 orang wanita terbunuh lalu tubuh-tubuh mereka dipotong-potong.
  • Pembantaian di Qibya, 1953: 96 tewas. Sebagian besar mayat mengalami luka tembak di belakang kepala, dan banyak yang tanpa kepala. Bersama orang-orang yang tewas di bawah reruntuhan rumah mereka, banyak wanita-wanita dan anak-anak tak berdosa yang juga dibunuh secara brutal.
  • Pembantaian Kafr Qasem, 1956: 49 tewas. Pembantaian Khan Yunis, 1956: 275 tewas.
  • Pembantaian di Kota Gaza, 1956: 60 tewas:
  • Pembantaian Fakhani, 1981: 150 tewas.
  • Pembantaian Sabra dan Shatila, Lebanon, 1982: Merenggut nyawa lebih dari 3.000 warga Palestina. Arsitek pembantaian itu adalah Ariel Sharon yang bekerjasama dengan kelompok Phalangis Kristen, Lebanon. (Catatan: Setelah Perang 1967, Sharon menyebabkan 160.000 orang Palestina meninggalkan Yerusalem Timur dan menjadi pengungsi. Ketika Sharon menjadi penanggung jawab keamanan di Jalur Gaza, 16.000 orang diusir untuk kedua kalinya).
  • Pembantaian di Masjid Aqsa, 1990: 11 syahid dan 800 terluka.
  • Pembantaian di Mesjid Ibrahimi, 1994: Lebih dari 50 orang Islam tewas dan 300 orang luka-luka.
  • Pembantaian Qana, 1996: 109 tewas. Pemandangan mengerikan karena pembantaian ini, termasuk anak-anak yang dipenggal kepalanya, tidak akan pernah terlupakan.

Contoh-contoh yang disebutkan di atas hanyalah pembantaian ketika banyak orang-orang Palestina kehilangan jiwanya dalam satu hari saja. Di luar ini, puluhan orang dibantai setiap harinya selama puluhan tahun, bahkan hingga detik ini. Ironisnya, selama itu pula para penguasa Arab dan Muslim hanya diam, bahkan sebagiannya bersekongkol dengan Israel dan AS.

Jelas, rakyat Palestina, juga kaum Muslim sedunia, tidak bisa berharap kepada para penguasa Arab dan Muslim saat ini. Mereka hanya bisa berharap pada Khilafah yang sudah terbukti dalam sejarahnya selama berabad-abad menjadi pelindung sejati umat Islam. Karena itu, sudah saatnya umat bergerak untuk segera menegakkan kembali Khilafah Islamiyah ‘ala Minhaj an-Nubuwwah!

No comments: